Banjarmasin, BARITO – Buntut polemik perebutan pengurusan kompleks makam Sultan Suriansyah berujung ditutupnya makam bagi penziarah. Padahal makam ini sempat ditutup kurang lebih tiga buĺan karena pandemi Covid-19.
Sempat buka kembali 18 Juni lalu sekitar sepekan lalu. Karena muncul lagi gejolak, makam ini kembali ditutup hingga sekarang.
Banyak warga yang terlanjur ziarah terpaksa berdoa di luar kandang makam. Ada juga yang datang saat melihat ditutup, warga langsung balik pulang.
Hamidah salah satunya, warga Belitung ini ziarah ke makam Raja Banjar merupakan rutinitasnya. Karena ditutup ia terpaksa berziarah diluar pagar yang sudah digemboki.
“Saya ziarah ke makam ini sudah rutinitas. Baru kali ini ziarah diluar pagar biasanya masuk medekati makam,” tuturnya.
Beberapa penziarah lainnya yang sudah terlanjur datang terlihat bertanya-tanya sambil menunjuk-nunjuk makam kemudian pergi.
Sisi lain, perekonomian warga sekitar yang mengais rezeki dari para penziarah disana juga mendapat imbas akibat perebutan. Sebagai contoh, penjual kembang atau bunga rampai yang biasa ngelapak di depan pintu gerbang. Kemudian, tukang parkir dan penjual pancarekanan dan usaha lainnya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengaku sudah menerima sejumlah berkas kedua belah pihak, baik dari ahli waris maupun pihak yang mengaku mendapat kepercayaan dari masyarakat.
“Saya sudah menerima kunjungan dari kedua belah pihak, baik dari ahli waris maupun yang mengaku mendapat mandat dari masyarakat,” ungkap Ibnu.
Untuk itu, Ia meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk segera menyelesaikan persoalan ini dengan melakukan mediasi untuk kesekian kalinya.
“Kami sudah perintahkan Pak Kadisbudpar untuk mempelajari lebih lanjut persoalan ini, kalau perlu mediasi lagi segera tentukan waktu,” tutupnya.
Penulis: Hamdani