Yang memprihatinkan lagi, ia belum mendapatkan penerus pedalangan wayang ini sebagai pewaris kebudayaan agar bisa dilestarikan.
“Saya belum mendapatkan penerus dalang wayang ini dan secara intens saya memang belum pernah mengajarkan,” katanya saat dihubungi via Whats App, Jumat (4/11).
Dalang Muda berusia 43 tahun ini, sadar bahwa wayang kurang diminati oleh genarasi sekarang. Pasalnya, pelaksanaanya yang memakan waktu dan hanya cerita wayang juga hanya berpedoman pada kitab mahabrata dan Ramayana.
Sebenarnya ia berkeninginan, wayang dipentaskan dengan pertunjukan sederhana dan singkat. Sehingga bisa diminati semua kalangan usia dan durasi waktunya lebih pendek.
Ia menyebutnya sebagai wayang kreasi. Namun sesekali bisa saja dilaksanakan wayang dengan versi aslinya.
“Bisa saja kita buat wayang kreasi sebagai daya tarik masyarakat khususnya para milenial, mungkin pelaksanaannya dua jam sudah selesai,” bebernya.
Ia juga berkeinginan mendapat dorongan oleh pemerintah daerah. Misalnya dimasukan program sebagai pagelaran seni yang dipentaskan setiap sebulan sekali.
Baca Juga: Bentuk Redkar Maksimalkan Peran Pemadam Kebakaran