Marabahan, BARITO – Sarana dan fasilitas Desa Wisata Muara Kanoco di Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala (Batola) kini terus berbenah, Minggu (6/6/2021). Lokasi yang luasnya berada di Desa Anjir Muara Serapat 1 itu akan dikelola oleh dua desa lainnya yakni Desa Marabahan Baru dan Desa Anjir Muara.
Dengan seluas setengah hektar (ha) yang pernah dirintis sejak sejak tahun 2018 lalu, kini dari tahun lalu terus ditata penanaman pohon dan sarananya melalui kerjasama pihak Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Nampak dermaga untuk wisatawan lokal saat naik dari klotok yang turun dari bawah Jembatan Barito.
Termasuk usaha kiliner ikan Bilis menjadi makanan ringan dari nelayan, hingga tambahan gazebo sampai untuk riset atau penelitian. Karena di Pulai Curiak itu ada beberapa Bekantan di pohon Mangrove alias Rambai. Lokasi Wisata Muara Kanoco ini juga dekat dengan Jembatan Barito.
Kalau dari jalan darat, setelah turun dari jembatan Barito hingga sampai Anjir Pasar belok kiri menuju Muara Kanoco itu ada sensasi jalan sepanjang 2,5 Km. Karena jalannya penuh tantangan melintasi jalan setapak maupun empat jembatan yang masih rusak, namun dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Di sisi kiri menyusuri sungai Kanoco di jalan daratnya penuh pohon maupun pada rumput tinggi, sangat cocok untuk Gowes. Bahkan di masuk ke pengujung lokasi wisata banyak tambahan fasilitas seperti titin ulin sepanjang 25 meter yang menghabiskan dana APBD Pembak Batola Rp50Juta.
“Titian ulin ini kalau duduk santai menikmati saat matahari terbit maupun tenggelam sangat indah sekali. Dengan demikian sebaiknya datang Subuh atau sore,”sebut Sugiyanto kepada wartawan usai penananam Hari Lingkungan Hidup Dunia yang dihadiri Bupati Batola Hj Noormiliyani.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ini mengatakan, pihaknya akan membangun menambah lagi titin ulin itu menuju pohon rambai. Bahkan nantinya titian itu mengelilingi pohon rambai, yang berdekatan dengan pondok tempat penelitian SBI mengamati Bekantan.
“Jadi Desa Wisata Muara Kanoco ini sementara belum dikelola dengan harga tiket masuk, karena masih pembenahan pohon dan buah-buahan. Kalau sudah siap nanti tiga desa bakal mengelolanya dan para ibu-ibu siap untuk mengelola kuliner atau kantin setempat,”sebutnya.
Dia menambahkan lokasi wisata ini belum dibuka resmi, karena masih kondisi pandemic Covid-19.”Lokasi Wisata Kanoco ini bakal menjadi Icon penelitian pohon mangrove dunia,”terang Sugiyanto.
Camat Anjir Muara, Jaya Hidayatullah menambahkan, pihaknya siap mendukung lokasi wisata itu agar masyarakat meningkat taraf hidupnya. Dengan melengkapi tempat santai, gazebo dan titian ulin lagi serta hingga akan membangun Pasar Terapung. “Soal pengelolaan agar semua untuk kepentingan masyarakat jadi harus dikelola bersama-sama,”pungkasnya.
Penulis : Arsuma