Wisudawan ULM Diingatkan tentang Perjuangan HM Hasanuddin

by admin
0 comments 2 minutes read

Wisuda 1.793 Sarjana ULM Gunakan Gedung Baru

Banjarbaru, BARITO – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyelanggarakan wisuda ke 90 tahun 2019, Selasa (12/2) di Auditorium yang baru dibangun melalui Proyek lsDB 7 in 1 di Banjarbaru. Turut hadir Ketua Senat Universitas, Prof Dr Ir H Gusti Muhammad Hatta MSc.
Karena terbatas kapasitas ruang, prosesi wisuda dilangsungkan dua sesi yakni sesi pertama untuk 899 orang terdiri 854 orang program sarjana (S-1), 44 orang program pascasarjana (S-2), dan 3 orang program diploma (S0). Sesi kedua terdiri dari 894 orang terdiri dari 60 orang program pascasarjana (S-2), 834 orang program sarjana (S-1).
Pada kesempatan itu, Rektor ULM, Prof Dr Sutarto Hadi Msi MSc mengingatkan para wisudawan/wisudawati tentang perjuangan seorang pemuda yang menyadarkan akan pentingnya menjadi bangsa Indonesia yang berdaulat. Pemuda itu adalah HM Hasanuddin Haji Majedi, mahasiswa yang tewas tertembak peluru saat melakukan aksi unjuk rasa.
Diceritakan Sutarto, pada 10 Pebruari 1966, berbagai organisasi massa, mahasiswa dan pelajar di Banjarmasin menggelorakan semangat tiga tuntutan rakyat (Tritura). Mereka menuntut pemerintah membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya, merombak kabinet Dwikora dan menurunkan harga pangan.
Massa di Banjarmasin mulanya berdemo di depan Konsulat RRT di Jalan Piere Tendean, karena dianggap kurang membekeng tengkulak dan cukong sembako yang membuat harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Namun massa dapat dipukul mundur, hingga sebagian kembali ke kampus Unlam (nama ULM saat itu) di Jalan Lasm,bung Mangkurat, sebagian terus menuju Jalan Pangeran Samudera. Persis di pertigaan depan toko roti Mensing, Hasanuddin tertembak hingga menghebuskan nafas terakhir dan gugur sebagai Pahlawan Ampera.
.

Sutarto juga menyebutkan, 2019 ini merupakan capai prestasi bagi civitas akademika ULM. Capaian dimaksud antara lain terselesaikannya 12 proyek gedung baru IsDB 7 in 1, salah satunya auditorium yang digunakan untuk wisuda.
“Setelah 60 tahun berdiri, cita-cita memiliki auditorium sendiri akhirnya tercapai, tidak lagi menyewa gedung lain. Ibarat rumah, hariini kita sudah menempati rumah kebanggaan sendiri,” ujar Sutarto.
Kepada wisudawan, Sutarto berpesan, mereka merupakan kebanggaan keluarga dan masyarakat, dan dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama kuliah, diharapkan mereka jadi agen perubahan di masyarakat.
Alumni ULM ujarnya, selayaknya bahu membahu membuat jaringan yang kuat, mengisi berbagai posisi di tengah-tengah masyarakat di berbagai sektor kehidupan.
“Alumni ULM akan bergandengan tangan mengisi membuat lapangan kerja baru, menciptakan peluang, dan merubah kesulitan dan tantangan menjadi kesempatan,” ujarnya. slm

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar