Banjarmasin, BARITO – Yudisium Sarjana Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banjarmasin Periode II Tahun Akademik 2019-2020 berlangsung secara daring (dalam jaringan) melalui aplikasi Zoom.
Hal itu dilakukan demi menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19.
Acara yudisium berlangsung di aula kampus, Rabu (26/8/2020) pagi dihadiri pimpinan perguruan tinggi dan perwakilan peserta yudisium terbaik dari 7 program studi (prodi).
Ketua STKIP PGRI Banjarmasin, Dr. Hj. Dina Huriaty, M.Pd mengungkapkan, pelaksanaan yudisium secara virtual ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk upaya STKIP PGRI Banjarmasin dalam memerangi pandemi COVID-19.
“Kesehatan dan keselamatan civitas akademika adalah yang utama. Situasi saat ini akan menjadi ajang pembuktian bagi alumni STKIP PGRI Banjarmasin yang memiliki ketekunan dan keuletan memang mampu bersaing di dunia kerja,” ujarnya dalam sambutan yang telah direkam sebelumnya kemudian ditayangkan pada acara tersebut.
Kepada wartawan, Dina Huriaty mengungkapkan, yudisium secara daring ini memang yang pertama kali digelar oleh lembaganya .
“Ini memang kebijakan menteri, bahwa semua pembelajaran di tingkat perguruan tinggi sampai Bulan Desember dilaksanakan secara daring. Jadi kami tidak akan melaksanakan tatap muka secara full (penuh, red). Kami, pimpinan, senat dan panitia sepakat menggelar yudisium dan wisuda tetap terlaksana sebagaimana mestinya tetapi dilaksanakan daring dan ada beberapa bagian mata acara yang direkam terlebih dahulu,” jelasnya usai acara.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PT Telkom yang telah mendukung ketersediaan jaringan. Dia berharap ini, meski dilaksanakan secara daring, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan acara. Terlebih semua prosesi telah dilaksanakan sesuai prosesi yudisium,misalnya pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik.
Jumlah mahasiswa yang diyudisium berjumlah 274 orang dari 7 prodi.
Lulusan terbaik setiap program studi yakni Dahlia dari PGSD dengan IPK 3,93, Siti Marfu’ah dengan IPK 3,85 dari Pendidikan Bahasa Inggris, Nor Izzatil Hasanah dari Pendidikan Biologi IPK 3,83, Bahriawati dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 3,77.
Kemudian Karina Amelia dari Prodi Pendidikan Matematika IPK 3,72, Khairuz Zulfa dari Pendidikan Seni Tari IPK 3,67, dan Helma Almadanie dari Pendidikan Teknologi Informasi IPK 3,50.
Yudisium dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui channel youtube STKIP PGRI Banjarmasin.
Semua peserta yudisium disebutkan satu demi satu beserta fotonya. Dalam hal ini, peserta yudisium memang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, bahkan Bengkulu dan daerah lain di wilayah Indonesia.
Hanya pemberian penghargaan kepada peserta terbaik yang dilaksanakan secara langsung oleh Ketua STKIP PGRI Dina Huriaty.
Wisuda Daring
Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan- Perguruan Tinggi (PPLP -PT )PGRI Banjarmasin , Drs. Dahri, M.M. berharap, yudisium kali ini tidak mengurangi kebahagiaan para peserta yang sudah berhak menyandang gelar sarjana pendidikan.
“Kami mengucapkan selamat kepada para yudisiawan yang saat ini telah resmi menyandang status sarjana dan terima kasih kepada para orang tua yang telah menitipkan anak-anaknya berkuliah di lembaga ini,” ujarnya dalam sambutan.
Usai acara, kepada wartawan, Dahri menuturkan, jika situasi belum memungkinkan, maka pelaksanaan wisuda juga akan digelar secara online pada bulan Desember mendatang.
“Mungkin bisa saja wisuda nanti dilaksanakan di halaman kampus dengan menyusun tempat duduk berjarak. Tetapi kami khawatir, usai acara, akan ada kerumunan yang sangat beresiko terhadap penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Penulis: Cynthia