Zairullah Diantara Dua Pilihan, Tanah Bumbu atau Kotabaru

Ketua DPW PKB Kalsel HM Zairullah Azhar usai melaksanakan sholat hajat berjamaah bersama pengurus dalam rangkaian perayaan Harlah ke-22 PKB.(ist)

Banjarmasin, BARITO – dr HM Zairullah Azhar yang namanya disebut-sebut bakal bertarung memperebutkan jabatan Bupati di Kabupaten Kotabaru pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020 mendatang, kini tengah dihadapkan pada dua pilihan, selain rencana awal apakah tetap di Bumi Saijaan, juga merebak kabar Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Selatan itu akan bertarung di Pilkada Kabupaten Tanah Bumbu.

Kabar yang berhembus itu tak ditampik oleh Zairullah Azhar saat ditemui disela perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-22 PKB di Sekretariat DPW PKB Kalsel di Banjarmasin, Sabtu (25/7/2020).

Menurut Zairullah, pada Pilkada serentak 2020 ini lebih cocok berkiprah di daerah (kabupaten, red) daripada di pusat (DPR RI, red).
“Saya mungkin lebih cocok berkiprah di kabupaten, cuma di daerah mana, itu nantinya lah disebutkan,” ujar Zairullah.

Anggota DPR RI Fraksi PKB ini juga masih menutup erat informasi daerah mana pastinya nanti bakal mencalonkan diri sebagai calon bupati.
“Itu sambil jalanlah nanti untuk menentukan daerahnya,” tukas bapaknya anak yatim ini.

Namun dikatakannya kalau sekarang ya jelas di Kotabaru, tapi dalam perkembangannya masyarakat Tanah Bumbu juga minta saya kembali mencalon bupati. “Tunggu lah nanti keputusannya seperti apa,” kata Zairullah.

Zairullah pun mengelak menyebutkan daerah mana antara Tanah Bumbu dan Kotabaru, yang hasil surveinya sekitar 80 persen.
“Itu kan rahasia politik,” ujar Zairullah.

“Tunggulah keputusan nanti bulan Agustus,” pintanya.

Karena masih menunggu keputusan di Agustus, Zairullah menegaskan untuk saat ini belum ada bergeser dari Kotabaru, sementara untuk jalinan komunikasi politik, seperti di Kotabaru, PKB dengan PDI Perjuangan, sedangkan di Tanah Bumbu, PKB dengan Gerindra.

Ditanya alasan kenapa kembali becalon kepala daerah. Zairullah yang selama ini dikenal sebagai bapaknya anak yatim (Istana Anak Yatim, red) mengaku dirinya terpanggil kembali ke daerah, karena punya banyak anak yatim yang perlu perhatian dan kasih sayangnya, apalagi disaat pandemi Corona (Covid-19) ini.

“Saya merasa terpanggil agar lebih dekat dengan anak-anak yatim. Saya mungkin lebih cocok di daerah (kabupaten, red), agar bisa membangun masa depan bersama,” pungkasnya.

Penulis : Sopian

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula