Zona Merah, Rektor ULM Kaji Ulang Kuliah Tatap Muka

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Zona merah yang kembali mewarnai peta penyebaran kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin, membuat Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi M.Sc M.Si mempertimbangkan ulang rencana membuka kembali perkuliahan tatap muka di kampus pada Januari 2021.
“Kami tidak ingin ambil risiko. Kalau bisa zona hijau dulu sehingga situasi benar-benar aman baru kemudian kampus dibuka,” terang dia kepada wartawan seusai acara Wisuda ke-99 ULM di General Building kampus ULM Kayu Tangi, Banjarmasin, Selasa (15/12).

Diakui Sutarto, pihaknya baru saja rapat kembali bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) membahas rencana pembukaan kampus pada Januari 2021 sesuai Surat Edaran Dirjen Dikti Kemendikbud.

Dalam forum itu, Sutarto menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, serta Kalimantan Selatan secara umum. Dia mengungkapkan, terjadi tren peningkatan kasus Covid-19 sehingga zonasi yang tadinya hijau berubah menjadi oranye atau kuning, bahkan ada beberapa yang merah.
Seperti di Kota Banjarmasin, saat ini ada dua kelurahan zona merah, yaitu Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan dan Pelambuan, Banjarmasin Barat. Kemudian beberapa kelurahan lainnya berubah menjadi kuning dari sebelumnya hijau, dalam beberapa bulan terakhir.

“Kalau masih begini kondisinya, dengan sangat terpaksa kami tidak bisa membuka kampus awal tahun depan. Sehingga perkuliahan tetap dengan metode daring,” tuturnya.
Sutarto menyatakan tak ingin nantinya muncul klaster universitas atau klaster kampus jika perkuliahan tetap dibuka dalam kondisi daerah belum sepenuhnya aman dari penyebaran kasus Covid-19.
“Memang dalam edaran Dirjen Dikti menyebutkan pembukaan kampus tergantung dari kondisi daerah masing-masing sehingga semua keputusan diserahkan ke rektor. Kami tentunya terus memantau perkembangan situasi hingga pada keputusan membuka atau tidak pembelajaran tatap muka pada Januari 2021,” tandasnya.
Sebagaimana dikutip Antara, ULM kembali menggelar wisuda ke-99 dengan tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Sebanyak 913 orang lulusan dikukuhkan dengan prosesi wisuda yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Rektor bersama Ketua Senat ULM Prof Dr Ir Gusti Muhammad Hatta memimpin wisuda di General Building kampus ULM di Banjarmasin. Para wisudawan dibagi ke beberapa lokasi fakultas agar protokol kesehatan dipatuhi, yaitu jumlah terbatas dalam satu ruang dan waktu yang singkat hanya 45 menit satu sesinya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Prof Ir Nizam M.Sc, Ph.D mengatakan, izin kegiatan pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi dan politeknik/akademi komunitas pada semester genap Tahun Akademik 2020/2021 dapat dilakukan secara campuran (hybrid learning), dalam jaringan dan tatap muka, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hal ini merujuk Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Sehubungan dengan keluarnya keputusan bersama empat Menteri tersebut, maka pembelajaran pada tahun akademik 2020/2021 yang akan dimulai Januari 2021 di perguruan tinggi, diselenggarakan secara campuran (hybrid learning), dalam jaringan dan tatap muka,” jelas Nizampada konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (2/12) lalu.

Dirjen Dikti menegaskan, kebijakan ini hanya mengizinkan penyelenggaraan perkuliahan tatap muka serta kegiatan akademik lainnya yang berbentuk pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat. “Perguruan tinggi harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus yang meliputi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta masyarakat sekitar,” ujarnya.ant/dya

Editor: Dadang Yulistya

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar